google.com, pub-8176089084332366, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Wonderful Indonesia di Maluku Utara

Maluku Utara wonderrful Indonesia

Wonderful Indonesia Wilayah Maluku Utara terdiri dari 395 buah pulau besar dan kecil. Dari jumlah itu, sebanyak 64 buah telah berpenghuni, sedangkan 331 pulau lainnya tidak berpenghuni. Luas total wilayah Provinsi Maluku Utara mencapai 140.255,36 km2 dan sebagian besar  merupakan wilayah perairan laut yaitu seluas 106.977,32km2 atau mencakup 75,27% sedangkan sisanya seluas 33.278 km2 atau 23.73% adalah daratan. Pulau yang tergolong besar adalah Pulau Halmahera (18.000km2), pulau yang relative sedang yaitu Pulau Obi (3900km2), Pulau Taliabu seluas 3.195 km2, Pulau Bacan (2.878 km2) dan Pulau Morotai  (2.325 km2). Pulau-pulau yang relative kecil antara lain.

Tempat Wisata di Maluku Utara

Wilayah ini dilintasi Khatulistiwa tepatnya di Halmahera  Tengah yang memberi  efek penting pada pemanasan air laut yang bergerak dari Samudra Indonesia ke Pasifik. Batas-batas yang mengitari wilayah Maluku Utara semuanya adalah laut. Sebelah timur berbatasan dengan Samudra Pasifik dan di sebelah selatan berbatas dengan Laut Seram. Potensi peninggalan sejarah dan adat istiadatnya yang berasal dari kesultanan Maluku Kie Raha, kesultanan Tidore di wilayah Soa sio, Kesultanan Ternate di kota Tenate dan berbagai bentuk kesenian daerahnya. Potensi wisata kelautan atau bahari berupa pulau-pulau dan pantainya yang indah. Serta jenis  ikan hias lainnya.

Potensi alam diantaranya adalah batu berlubang di Sagea, Kecamatan Weda.  Hutan wisata dapat diperuntukkan bagi kepentingan Taman  Nasional di Lolobata., Kecamatan Wasile dan Aketajawe Kecamatan Oba yang memikiki species endemic rangking ke 10 di dunia.

Sejarah Maluku Utara

Daerah Maluku Utara pada masa sebelum bangsa-bangsa Eropa datang pada abad ke 16 telah mempunyai system pemerintahan kesultanan yang mengatur kehidupan politik, pemerintahan, social –ekonomi, dan social-budaya. Sistem pemerintahan Moloku Kie Raha (Ternate, Jailolo, Bacan dan Tidore) umumnya berjalan di atas partnership executive yang disebut Bobato ngaruha yang artinya dewan empat dan legislative (Bobato Nyagimoi setufkange atau dewan delapan belas sebagai unsure perwakilan yang ditunjuk dan dipilih.

Tempat Wisata Pantai Sulama Daha Maluku Utara (Fun Traveler)
Tempat Wisata Pantai Sulama Daha Maluku Utara (Fun Traveler)

Wonderful Indonesia Suku bangsa yang mendiami daerah Maluku Utara berasal dari bangsa—bangsa Melanesia dan Polinesia yang terdiri dari sekitar 28 suku bangsa. Setiap wilayah kultur selalu menggunakan bahasa kesatuan yaitu bahasa Ternate, Tidore, dan Bacan. Di Pulau Ternate dan Tidore inilah Portugis dan kemudian Belanda datang dan kemudian bermukim untuk pertama kali di wilayah Nusantara. Ternate dan Tidore menarik perhatian pedagang Portugis dan Belanda karena produksi cengkehnya yang melimpah. Sisa-sisa bangunan dari masa colonial seperti benteng masih banyak terdapat di kedua pulau ini.

Wonderful Indonesia Ternate dan Tidore dikelilingi oleh pantai berpasir hitam dan panorama gunung vulkanik yang indah dan pemandangan kepulauan tropis lainnya yang mengesankan. Sebelum kedatangan Eropa ke Maluku, kesultanan Ternate adalah penguasa daerah yang paling penting dan paling berpengaruh di Maluku. Pengaruh kesultanan. Pengaruh kesultanan Ternate tersebar luas ke selatan hingga ke Ambon; ke barat hingga Sulawesi; dan ketimur hingga Papua.  Kesultanan Ternate merupakan kesultanan yang makmur karena produksi cengkehnya. Hal ini memungkinkan kesultanan ini membangun kekuatan mliter yang mumpuni di wilayah ini

Wonderful Indonesia Pada tahun 1511, Portugis datang dan menjadi bangsa Eropa yang pertama yang bermukim di wilayah ini dan melaksanakan praktek perdagangan monopoli rempah-rempah. Pad tahun 1576 masyarakat Ternate mengusir Portugis Lima tahun kemudian, kapal-kapal Inggris dipimpin Francis Drake juga datang namun ternyata mereka tidak terlalu berminat untuk mengembangkan usaha di daerah ini. Bangsa lain yang datang adalah Belanda yang membangun perdagangan monopoli pada tahun (1599) dan Spanyol pada abad ke-17.

Pulau Ternate Wonderful Indonesia

Tempat Wisata di Benteng Oranje Ternate
Tempat Wisata di Benteng Oranje Ternate

Wonderful Indonesia  Kota Ternate merupakan kota yang cukup menyenangkan dengan latar belakang Gunung Api Gamalama (1721 m) yang kerap mengeluarkan asap dan menimbulkan suara gemuruh. Kawasan pasar berada di dekat terminal Bemo dan merupakan salah satu lokasi yang paling sibuk, ramai dan juga menarik di kota Ternate. Beberapa pedagang di kota ini menawarkan mata uang koin Belanda kuno walaupun keasliannya masih perlu dibuktikan. Kantor dinas pariwisata di kota ini terdappat di Jl. Pahlawan Revolusi dimana wisatwan dapat memperoleh brosur wisata dan peta wisata. Kota Ternaate memiliki beberapa kota wisata yang menarik dikunjungi seperti Sultan dan Benteng Oranye.

Kedaton Sultan adalah bekas istana kesultanan Ternate yang dibangun pada tahun 1250. Saat ini bangunan istana ini telah berfungsi sebagai museum yang menyimpan berbagai benda-benda peninggalan kesultanan dari masa lalu. Museum ini juga memiliki berbagai pelengkapan militer peninggalan kesultanan dari masa lalu. Museum ini juga memiliki koleksi berbagai perlengkapan militer peninggalan Portugis dan Belanda. Mahkota Sultan Ternate merupakan salah satu koleki terbaik di museum ini. .Namun hanya dipertunjukkan pada acara tertentu. Mahkota ini dipercaya dapat menenangkan Gunung Gamalama yang sedang aktif.

Wonderful Indonesia Benteng Oranye dibangun oleh Belanda paa tahun 1607 oleh Cornelis Matelief de Jonge dan diberi nama oleh Francois Wittert pada tahun 1609. Benteng Orange ini semula berasal dari bekas sebuah benteng tua yang didirikan oleh orang Melayu dan dinamakan Benteng Melayu.

Di dalam benteng ini pernah menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda (Gubernur Jendral) yaitu Pieter Both, Herald Reyst, Laurennz Reeaal dan JC Coum. Di Benteng ini pula Sultan Mahmud Badaruddin II (Sultan Palembang) diasingkan di Ternate pada tahun 1822 hingga meninggal dunia pada 1852 dan makamnya terletak di perkuburan Islam di sebelah barat kelurahan Kalumpang.

Benteng Tolukko di Ternate
Benteng Tolukko di Ternate

Saat ini, benteng ini menjadi markas militer dan kepolisian Indonesia namun wisatawan diperkenankan untuk melihat-lihat kemegahan benteng ini. Benteng Lainnya di sebelah Selatan pusat kota Ternate adalah benteng Kalumata yang sering disebut juga benteng Santa Lucia atau juga disebut Benteng Kayu Merah. Benteng ini semula dibangun oleh Piyageta (Portugis) pada tahun 1540 kemudian dipugar oleh Pieter Both (Belanda) pada tahun 1609. Wonderful Indonnesia Benteng ini pernah dikosongkan oleh Geen Huigen Schapen dan kemudian diduduki oleh bangsa Spanyol hingga tahun 1663. Setelah diduduki oleh Belanda, benteng ini diperbaiki oleh Mayor Van Lutnow pada tahun 1799. Nama Benteng Kalumatan diambil dari nama seorang pangeran Ternate yang meninggal dunia di Makassar tahun 1676. Sekitar dua kilometer dari Benteng Kalumata terdapat Bentteng Santo Pedro yang disebut juga Benteng Kota Janji. Benteng ini dibangun oleh penguasa Portugis di suatu lokasi pada ketinggian 50 meter dari permukaan laut di sebelah Utara Kelurahan Ngad.

Benteng Tolucco semula dibangun oleh Francisco Serao (Portugis) pada tahun 1540 dan kemudian direnovasi oleh Pieter Both (Belanda) pada tahun 1610. Benteng ini sering disebut Benteng Holandia dan Santo Lucas yang terletak di bagian Utara kota Ternate. Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1661  mengizinkan Sultan Mandarsyah untuk menempati Benteng ini dengan kekuatan pasukan sebanyak 160 orang.

Tempat Wisata di Pulau Ternate
Tempat Wisata di Pulau Ternate

Wonderful Indonesia Benteng Takome dibangun oleh Wakil Laksamana Laut Belanda yang bernama Simon Jansz Haen pada tahun 1609 dan ditempati pada 4 November 1609 oleh 100 serdadu dan benteng ini lebih dikenal dengan Benteng Wilemstad. Bentengg ini semula berperan dalam menunjang dalm perdagangan cengkeh. Kemudian perannya merosot mengikuti kelesuan perdagangan cengkeh dan akhirnya ditelantarkan pada 1651. Benteng Takome kini hanya tinggal bekasnya saja. Jembatan Residen dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda Reiden I.W. Ewer pada tahun 1811. Jembatan ini merupakan pelabuhan bagi residen dan penguasa lainnya untuk keluar masuk Ternate.

Wonderful Indonesia, Pesona Indonesia, Beautiful Indonesia, Wisata Indonesia, Indonesia Wisata, Pariwisata Indonesia, Indonesia Pariwisata, wisata di Indonesia, jasa pariwisata Indonesia, Pesona Wisata Indonesia, Pesona Wisata.

Leave a Comment

google.com, pub-8176089084332366, DIRECT, f08c47fec0942fa0